Kamis, 12 November 2015

Menara Penisula


Kali ini diatas menara penisula lantai 18, perjalanan ini dimulai .... kota besar yang katanya melahirkan orang orang besar pula, tak heran memang  karena nampak jelas terlihat gemerlap cahaya lampu kota pun seakan tak mau kalah dengan indahnya kerlipan bintang di hamparan langit malam yang luas, dan yaa dari sini aku akan mengawali langkahku untuk menjadi seseorang yang mampu menengadahkan wajahku dengan segala kondisi, dan semoga inspirasi untuk selalu berjuang dalam setiap langkah yang pasti, tidak dalam keraguan selalu datang tepat pada waktunya.

bekerja bukanlah sekedar mencari pundi pundi rupiah, lebih dari itu, bagaimana caranya kita bisa mengembangkan diri untuk menjadi seseorang yang berilmu dengan segala kompetensinya untuk sebuah kata dedikasi dan reward. menjadi penting adanya menjadi sesorang yang terus bergerak, berkembang dan menjadi gelas kosong pada setiap kesempatan. Bekerja dengan hal baru orang baru dunia baru menjadi sebuah tantangan tersendiri, bukan hal mudah memang tapi ini lah dunia kerja dengan segala aturan yang tidak pernah tertulis dengan jelas.

Kadang terlintas, apakah Bandung akan menjadi satu satunya kota yang menjadi saksi perjuangan ini, bagaimana kaki ini menapaki bumi Allah, bagaimana aku dan si putih akan terus berjalan menyakinkan diri dimanakah kaki ini akan setia mengabdikan diri.

Tapi dimanapun dan kemanapun kaki ini melangkah, hati ini tak pernah berhenti berharap...... Allah tetaplah bersamaku dan bimbing lah aku......

Pagi ini dimulai dengan langkah kaki yang mantap menapaki lantai marmer hotel bintang 5 ini, hilir mudik orang orang berdasi mulai menghiasi pandangan pertama ku, tak hentinya mereka berbincang di telfon, seakan membuat kota ini semakin angkuh karena kesibukan penghuninya. Tanpa terlalu peduli aku melangkah pergi dr hotel ini, dan aku keluar. panas dan lebab nya udara jakarta tak ayal membuat lusuh sudah tanpa perlu beraktivas lebih dan ya ak melangkah menuju wisma 76 lantai 17 ! and welcome world 

business development dan product knowledge,  bidang baru yang menjadi tantangan baru. 

entah apa ini menjadi pilihan yang tepat atau sekedar tempat mencari pengalaman. tapi semua ini tetap lah kuyakini menjadi sebuah awal perjuangan yang kelak akan terukir secara perlahan membentuk sebuah cerita kelak di masa depan. 

terselip sebuah doa dalam hiruk pikuknya kehidupan ini. terukir harapan yang mendalam dalam setiap langkah ini menyebrangi daratan dan lautan. terbesit sebuah asa.... 

Allah...

Ya Allah jangan jadikan
Hatiku keras bagai batu
Hitam dan sulit tertembus
Oleh hidayahMu

Hati yang seperti batu
Sulit untuk bahagia
Selalu saja bergemuruh
Iri dengki nafsu dan dunia

Sentuhlah sang hati
Agar tak mengeras bagai besi
Basuh dengan zikir penuh abdi
Persembahkan segalanya pada Ilahi

Sentuhlah sang hati
Agar tak mengeras bagai besi
Bakar semua keji sampai jadi abu
Biar semua luruh dan menjadi putih

(hati)


Jakarta, 18 Oktober 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar